BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar
Negeri Tukang 02 Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika pada semester II tahun ajaran 2012/ 2013, yaitu bulan April
2013.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 yang jumlahnya 20 siswa,
terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Rata-rata umur siswa
kelas 5 adalah 11 tahun dan siswa berasal dari desa Tukang dan desa-desa
tetangga.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel yang menjadi objek penelitian,
yaitu:
1) Variabel bebas (independen)
Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan media pembelajaran adalah suatu
model pembelajaran Matematika dengan KD 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar dan KD 6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun ruang dengan langkah-langkah: membentuk kelompok, penomoran, mendiskusikan sifat-sifat yang dimiliki bangun datar dan bangun ruang
menggunakan media bangun datar dan ruang dari kertas karton, mempresentasikan
sifat-sifat bangun datar dan ruang di depan kelas, memberikan tanggapan presentasi sifat-sifat bangun datar
dan ruang membuat kesimpulan sifat-sifat
bangun datar dan ruang.
2) Variabel Terikat (dependen)
Hasil Belajar adalah besarnya skor siswa yang diperoleh dari skor
tes (tes formatif) dan penilaian proses belajar (pembentukan kelompok,
penomoran, diskusi, presentasi, membuat kesimpulan).
3.3. Rencana
Tindakan
Rancangan penelitian ini menggunakan model
Kemmis dan Taggart (Iskandar 2012:29). Setiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Gambar 3.1
Model Spiral Kemmis, S dan Mc. Taggart, R
Secara
rinci prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
SIKLUS I
1)
Perencanaan
a) Menganalisis Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD).
b) Membuat RPP yang menggambarkan pelaksanaan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered
Head Together dan media pembelajaran.
c) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
d) Membuat lembar kerja siswa yang isinya
berupa soal.
e) Membuat alat evaluasi tes formatif siklus
1.
f) Membuat instrumen penelitian.
g) Menyiapkan lembar observasi aktivitas
mengajar guru.
h) Menyiapkan lembar observasi aktivitas
belajar siswa.
2)
Tindakan
dan Observasi
Langkah-langkah tindakan yang digunakan dalam
menggunakan model NHT dan media pembelajaran KD 6.1
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar: membentuk kelompok, penomoran, mendiskusikan
sifat-sifat yang dimiliki bangun datar menggunakan media bangun datar dari
kertas karton, mempresentasikan sifat-sifat bangun datar di depan kelas,
memberikan tanggapan presentasi
sifat-sifat bangun datar, membuat
kesimpulan sifat-sifat bangun datar.
3)
Refleksi
a) Menganalisis dan mendiskusikan hasil
pengamatan, selanjutnya membuat suatu refleksi tentang apa saja yang perlu
diperbaiki untuk siklus II nantinya.
b) Membuat simpulan sementara terhadap
pelaksaan siklus I.
SIKLUS II
Untuk melaksanakan siklus 2 secara teknis
sama dengan pelaksaan siklus 1. Langkah-langkah dalam siklus 2 ini yang perlu
ditekankan mulai dari perancanaan, pelaksaan, pengamatan dan refleksi yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1) Perencanaan
i)
Menganalisis
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
j)
Membuat
RPP yang menggambarkan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan media
pembelajaran.
k) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
l)
Membuat
lembar kerja siswa yang isinya berupa soal.
m) Membuat alat evaluasi tes formatif siklus
1.
n) Membuat instrumen penelitian.
o) Menyiapkan lembar observasi aktivitas
mengajar guru.
p) Menyiapkan lembar observasi aktivitas
belajar siswa.
2) Tindakan dan Observasi
Langkah-langkah tindakan yang digunakan dalam
menggunakan model NHT dan media pembelajaran KD 6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun ruang: membentuk kelompok, penomoran, mendiskusikan
sifat-sifat yang dimiliki bangun ruang menggunakan media bangun ruang dari
kertas karton, mempresentasikan sifat-sifat bangun ruang di depan kelas,
memberikan tanggapan presentasi sifat-sifat
bangun ruang, membuat
kesimpulan sifat-sifat bangun ruang.
3) Refleksi
Pembelajaran menggunakan model NHT dan
media pembelajaran dapat meningkatkan hasi belajar matematika siswa.
3.4.
Data Dan Cara Pengumpulan Data
3.4.1 Data
Data
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif.
1) Data
Kuantitatif
Data kuantitatif ini berupa nilai yang diperoleh dari nilai ulangan
harian sebelum pembelajaran dengan model NHT dan media pembelajaran dan nilai
tes akhir siklus. Nilai tes akhir siklus diasumsikan merupakan pencerminan
hasil yang telah dicapai siswa dalam belajar matematika.
2)
Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini berupa informasi berbentuk kalimat
yang memberi gambaran tentang aktivitas belajar siswa dan performansi guru.
Data tersebut berupa hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan
performansi guru dengan menggunakan lembar pengamatan pada siklus I dan siklus
II.
3.4.2 Cara
Pengumpulan Data
Penelitian tindakan ini menggunakan 2 cara pengumpulan,yaitu:
1)
Tes
Tes ini memuat beberapa pertanyaan yang berisi tentang
materi-materi dalam suatu pokok bahasan yang berbentuk pilihan ganda. Adapun
pemberian skor pada tes hasil belajar adalah jika benar skor 1 dan jika salah
skor 0. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa setelah
mendapatkan materi yang diajarkan dengan model pembelajaran Numbered Heads
Together dan media pembelajaran pada
siklus 1 dan 2. Kisi-kisi soal tes evaluasi dapat dilihat di lampiran.
2) Non
tes
a.
Dokumentasi
Dokumentasi
digunakan untuk mendapatkan daftar nama
siswa dan daftar nilai ulangan siswa sebelum dilakukan penelitian.
b. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh data
aktivitas belajar siswa dan performansi guru dalam proses pembelajaran. Panduan
observasi menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan performansi guru.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang dilakukan pada tiap siklus. Hasi observasi siklus 1 dipakai
untuk direfleksikan pada siklus 2 dan seterusnya. Dalam observasi dapat dilihat
apakah proses KBM telah sesuai dengan yang diharapkan. kisi-kisi observasi pembelajaran NHT dan media pembelajaran dapat dilihat
dilampiran.
a. Jangkauan = Datum terbesar- Datum terkecil
b.
Panjang interval kelas = jangkauan / banyakanya kelas
interval
c. Hasil perhitungan menentukan interval angket
keaktifan
Jawaban setiap item instrument yang menggunkan skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif ke sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
|
a. Sangat aktif
b. Aktif
c. Cukup aktif
d. Kurang aktif
|
a. Sangat baik
b. Baik
c. Cukup baik
d. Kurang baik
|
|
3.4.3 Cara Analisis Data
Penelitian
ini menggunakan cara analisis Deskriptif Komparatif yaitu membandingkan hasil
belajar siswa pada pra siklus dengan hasil belajar siswa pada siklus I dan II
dengan menggunakan nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata-rata, distribusi
frekuensi, persentase.
3.5. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatkan
pemahaman tentang materi pelajaran dan meningkatnya hasil belajar siswa yang
ditandai dengan:
1. Rata-rata
nilai kelas diatas 62.
2. 100%
siswa dapat mencapai KKM
3.6.
Analisis Data
3.6.1 Validitas Instrumen
Wardani Naniek Sulistya,
Slameto (Sudijono, A, 2011: 85) “validitas adalah ketepatan mengukur yang
dimiliki oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya”. Sebutir item
dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item soal
memilikikesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya. Rentang
indeks validitas 30 siswa dapat dilihat
pada tabel 3.3.
Tabel 3.1
Rentang indeks Validitas 30 siswa
No
|
Indeks
|
Interpretasi
|
1
|
0,81 – 1,00
|
Sangat tinggi
|
2
|
0,61 – 0,80
|
Tinggi
|
3
|
0,41 – 0,60
|
Cukup
|
4
|
0,21 – 0,40
|
Rendah
|
5
|
0,00 – 0,20
|
Sangat Rendah
|
Hasil uji validitas dapat dilihat di
lampiran.
3.5.2
Reliabilitas Instrumen
“Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsatan” (Naniek Sulistya wardani, Slameto,
2012: 86). Pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah kemampuan
alat ukur yang dapat diandalkan dan mempunyai keajegan hasil. Permasalahan
dalam reliabilitas adalah kesalahan dalam penggunaan suatu alat ukur, semakin
kecil kesalahan terjadi, maka semakin
realiabel alat ukur tersebut. Rentang indeks reabilitas dapat dilihat pada
tabel 3.2.
Tabel 3.2
Rentang indeks Reliabilitas
No
|
Indeks
|
Interpretasi
|
1
|
0,81 – 1,00
|
Sangat reliabel
|
2
|
0,61 – 0,80
|
Reliabel
|
3
|
0,41 – 0,60
|
Cukup reliabel
|
4
|
0,21 – 0,40
|
Agak reliabel
|
5
|
0,00 – 0,20
|
Kurang reliabel
|
Hasil
uji reabilitas dapat dilihat di lampiran.
3.6.
Tingkat Kesukaran (TK) Tes Pilihan Ganda
Wardani,
Naniek Sulistya, dkk (Slameto, 2001: 81) “Tingkat kesukaran adalah angka yang
menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal”.
Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga
sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berasti soal itu semakin sukar.
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada
tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakn dalam bentuk indeks. Indeks
kesukaran (P ) dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
P=
Dimana:
B
=
jumlah peserta didik ya g menjawab betul, N = jumlah peserta didik
P
= jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruha
peserta didik
N
= Proporsi peserta didik yang menjawab
dengan benar.
Rentang
tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai
|
Tingkat Kesukaran
|
0.00 – 0.25
0.26 – 0.75
0.76 – 1.00
|
Sukar
Sedang
Mudah
|
Hasil uji
tingkat kesukaran soal dapat dilihat di lampiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar