BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan
4.1.1 Pra Siklus
Penelitian ini
dilakukan di SDN Tukang 02 Kabupaten Semarang
pada bulan April 2013. SDN Tukang 02 terletak di lingkungan pedesaan. SDN
Tukang 02 di sekelilingnya banyak ditumbuhi pepohonan dan lokasinya jauh dari
jalan raya sehingga mendukung untuk kegiatan pembelajaran. Meskipun SDN Tukang
02 berdampingan dengan rumah penduduk, namun kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik.
Berdasarkan kegiatan observasi yang
dilaksanakan di SDN Tukang 02 Kabupaten
Semarang pada mata pelajaran Matematika sebelum dilaksanakan penelitan
menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah. Guru dalam melaksanakan
pembelajaran hanya menggunakan metode konvesional (ceramah) serta tidak
menggunakan model pembelajaran media yang menarik dan dapat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran.
Berdasarkan data dari nilai pra siklus
menunjukkan masih banyak siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Distrbusi ketuntasan hasil belajar siswa pra
siklus dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
NO
|
Ketuntasan
Belajar
|
Jumlah
Siswa
|
|
Jumlah
|
Persentase
|
||
1.
|
Tuntas
|
12
|
60%
|
2.
|
Belum Tuntas
|
8
|
40%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Dari tabel 4.1 ketuntasan hasil belajar
siswa pra siklus dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai mencapai KKM
(62) sebanyak 12 siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 8 siswa.
Diagram distribusi ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus dapat dilihat pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1
Diagram Disribusi Ketuntasan Hasil Belajar
Siswa Pra Siklus
Berdasarkan
data hasil belajar yang rendah siswa kelas V SDN Tukang 02 Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2012/2013, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe
NHT dengan media pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika yang dilakukakan dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran
dilakukan dengan pokok bahasan “ Sifat-Sifat Bangun Datar”, dan siklus II
dilakukan dengan pokok bahasan “ Sifat-Sifat Bangun Ruang”.
4.1.2 Siklus I
4.1.2.1 Perencanaan
Tindakan
4.1.2.1.1
Pertemuan 1
Setelah diperoleh informasi pada tahap
observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pelajaran
yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang diperlukan pada pembelajaran
siklus I pertemuan 1. Sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran peneliti
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran yaitu:
a)
RPP mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
b)
Media pembelajaran berupa alat peraga bangun datar segitiga sembarang, segitiga
sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku sama kaki, segitiga siku-siku
sembarang, persegi panjang, lingkaran dari kertas karton.
c)
Lembar kerja siswa.
d)
Lembar observasi aktivitas pembelajaran siswa dan guru.
e)
Memberikan RPP kepada guru yang akan diteliti untuk
dipelajari.
4.1.2.1.2 Pertemuan 2
Perencanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan II sebagai tindak lanjut dari
hasil belajar dan kekurangan/ kelebihan pada pertemuan I maka pada perencanaan
pertemuan II, persiapan yang diperlukan
dalam proses pembelajaran, diantaranya:
a)
RPP mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
b)
Media pembelajaran berupa alat peraga bangun datar
layang-layang, trapesium, belah ketupat, jajar genjang dari kertas karton.
c)
Lembar kerja
siswa.
d)
Lembar observasi aktivitas pembelajaran siswa dan guru.
e)
Instrumen penilaian hasil belajar berupa tes pilihan
ganda.
f)
Memberikan RPP kepada guru yang akan diteliti untuk
dipelajari.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan
pada siklus ini terdiri dari 2 pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2.
Setiap pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari selasa 2 April 2013, pertemuan 2
dilaksanakan pada hari rabu 3 April 2013. Masing- masing pertemuan berlangsung
selama 70 menit (2 jam pertemuan).
4.1.2.2.1 Pertemuan I
a.
Kegiatan Awal
Pada pertemuan pertama siklus 1 yang dilaksanakan pada hari selasa
tanggal 2 April 2013 pukul 07.00-08.10
guru mengawali pertemuan langsung mengajak siswa berdoa dan mengabsensi siswa,
setelah siswa siap megikuti pembelajaran guru memberikan apresepsi “Guru bertanya jawab dengan siswa “anak-anak
coba kalian amati ubin yang ada dibawah kalian!. Warnanya apa ubin yang
kalian lihat?. Kalau 1 ubin bentuknya seperti apa?, Kalau 2 ubin bentuknya
seperti apa?”. Setelah tanya jawab dilaksanakan
guru memberikan motivasi: “Anak-anak
apabila kalian membersihkan kelas bersama-sama cepat bersih atau tidak?.
Bagaimana kalau kalian mengerjakan sebuah soal bersama-sama dengan dengan teman
kalian?”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b.
Kegiatan inti
1)
Penjelasan materi
Guru menjelaskan materi sifat-sifat bangun datar dimulai dengan bertanya
jawab dengan siswa tentang macam-macam
bangu datar. Guru menunjukkan contoh-contoh bangun datar yang terbuat dari
karton, kemudian guru menjelaskan
bagaimana mengidentifikasi sifat-sifat yang dimiliki bangun datar dengan contoh
bangun datar persegi.
2)
Belajar Kelompok (Pelaksanaan NHT Dan Media Pembelajaran)
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok setiap kelompok beranggotakan 5
orang yang disusun secara heterogen. Siswa berkumpul dalam kelompoknya,
kemudian guru membagikan nomor kepada
setiap siswa untuk dipakai dikepala. Siswa mengerjakan lembar diskusi yang sudah berisi soal tentang
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga sembarang, segitiga
sama kaki, segitiga sama sisi, siku-siku sama kaki, segitiga siku-siku
sembarang, persegi panjang, lingkaran. Semua siswa bekerja dengan kelompoknya masing-masing. Guru memanggil
satu nomor dari salah satu kelompok
untuk maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya tentang
sifat-sifat yang dimiliki salah satu bangun datar yang dibahas, siswa yang
mempunyai nomor yang sama dari kelompok lain memberikan tanggapan atau
memberikan pertanyaan dan seterusnya sampai bangun datar yang dibahas selesai. Guru
menjadi
penengah saat kegiatan tanya jawab berlangsung untuk meluruskan jawaban-jawan
yang belum tepat.
c.
Kegiatan Penutup
Setelah pembelajaran selesai guru membimbing siswa untuk membuat
rangkuman tentang materi yang sudah dibahas. Guru menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan dari awal sampai akhir. Guru menutup pembelajaran tanpa
mengucapkan salam.
4.1.2.2.2 Pertemuan 2
a.
Kegiatan awal
Pada pertemuan 2 siklus I yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 3
April 2013 pukul 07.00-08.10. Guru mengawali pertemuan dengan
mengucapkan salam kemudian mengajak siswa berdoa dan mengabsensi siswa, setelah
siswa siap mengikuti pembelajaran guru memberikan apersepsi: “Anak-anak pada pertemuan sebelumnya siapa yang
masih ingat kita belajar bangun datar apa saja?. Bagaimana sifat-sifat yang
dimiliki bangun datar tersebut?”. Guru memberikan motivasi: “Anak-anak pada pertemuan
kemarin kita sudah belajar tentang mengidendifikasi beberapa bangun datar, pada
pertemuan kali ini kita akan belajar tentang bangun datar yang lain, saya yakin
kalian pasti bisa”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
b.
Kegiatan Inti
1)
Penjelasan materi
Guru bertanya
jawab dengan siswa tentang bagaimana mengidentifikasi sifat-sifat yang dimiliki
bangun datar. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengidentifikasi bangun datar
yang sudah dibahas minggu lalu dengan menggunankan bangun datar yang terbuat
dari karton di depan kelas. Guru memberitahukan bangun datar yang akan
dipelajari.
2)
Belajar kelompok (pelaksanaan NHT dan media
pembelajaran)
Guru membagi
siswa menjadi 4 kelompok setiap kelompok beranggotakan 5 orang yang disusun
secara heterogen. Siswa berkumpul dalam kelompoknya, kemudian guru membagikan nomor kepada setiap siswa untuk
dipakai dikepalanya. Siswa
mengerjakan lembar diskusi yang sudah berisi soal tentang mengidentifikasi
sifat-sifat bangun datar layang-layang, trapesium, belah ketupat, jajar
genjang. Semua siswa bekerja dengan
kelompoknya masing-masing. Guru memanggil satu nomor dari salah satu kelompok untuk maju ke depan
kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya tentang sifat-sifat yang
dimiliki salah satu bangun datar yang dibahas, siswa yang mempunyai nomor yang
sama dari kelompok lain memberikan tanggapan atau memberikan pertanyaan dan
seterusnya sampai bangun datar yang dibahas selesai. Guru menjadi penengah saat
kegiatan tanya jawab berlangsung.
3)
Kegiatan penutup
Setelah pembelajaran selesai guru membimbing siswa untuk membuat
rangkuman tentang materi yang sudah dibahas. Guru menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan dari awal sampai akhir. Guru melaksanakan evaluasi.
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
4.1.2.3 Hasil Pengamatan Tindakan
4.1.2.3.1 Pertemuan 1
Hasil pengamatan observer selama pembelajaran siklus I pertemuan 1 adalah
sebagai berikut:
a.
Pelaksaan pembelajaran belum seluruhnya sesuai dengan RPP
dan tidak runtut.
b.
Guru belum membuka dan menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
c.
Guru tidak memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
d.
Guru kurang maksimal dan tidak melibatkan siswa dalam
menggunakan media.
e.
Siswa malu bertanya tentang materi yang belum dipahami.
f.
Pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya siswa
terlihat kaku dan malu.
g.
Siswa tidak aktif membuat rangkuman.
h.
Saat membuat kesimpulan belajar guru tidak melibatkan
siswa.
Kegiatan
observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selain itu observasi
juga dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka. Pada saat pembelajaran
siklus I yang menjadi observer adalah guru Penjaskes untuk mengamati aktivitas
mengajar guru dari awal sampai akhir dengan cara mengisi lembar pengamatan yang
telah disediakan. obervasi juga dilakukanuntuk mengamati aktivitas belajar
siswa. Dari hasil pengamatan dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan
kelebihan selama pembelajaran berlangsung.
Kekurangan
dalam pertemuan 1 akan diperbaiki pada pertemuan 2.
4.1.2.3.2
Pertemuan 2
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
pada siklus I pertemuan 2 sudah berjalan dengan cukup baik. Hasil pengamatan
selama pembelajaran siklus I pertemuan 2
adalah sebagai berikut:
a)
Pelaksaanan pembelajaran sudah runtut dan sesuai dengan
RPP.
b)
Guru sudah membuka dan menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
c)
Guru sudah memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
d)
Guru dalam menggunakan media sudah cukup baik dengan
melibatkan siswa, namun belum maksimal.
e)
Siswa sudah bertanya tentang materi yang belum dipahami,
tetapi ada beberapa siswa yang diam saja tidak bertanya tentang materi yang
belum pahami.
f)
Pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya siswa
sudah cukup baik
g)
Siswa sudah membuat aktif membuat rangkuman walaupun belum
runtut.
h)
Saat membuat kesimpulan belajar guru sudah melibatkan
siswa.
Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan 2 berlangsung observer dilakukan guru kelas 2 untuk
mengamati jalannya aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru dari awal hingga
akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan.
Dari observasi yang dilakukan, cara mengajar guru lebih baik dibandingkan pada
pertemuan 1. Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dilakukan oleh
peneliti, guru kelas 5 dan guru kelas 2 dengan mengisi lembar observasi
aktivitas belajar siswa. Dari hasil observasi tersebut siswa mulai terbiasa
dengan pembelajaran yang dilakukan. Rekapitulasi aktivitas guru dan siswa dalam
kegiatan pembelajaran dapat dilihat di lampiran.
4.1.2.4
Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, selanjutnya diadakan refleksi
atas segala kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan temuan atau
pengamatan. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji, menganalisis secara
mendalam dan menyeluruh tindakan yang
telah dilaksanakan yang didasarkan pada data yang telah terkumpul pada langkah
observasi.
1.
Walaupun kurang begitu maksimal pelaksanaan
pembelajaran siklus 1 berlangsung sesuai dengan yang diharapkan
2.
Siswa lebih tertarik pada pembelajaran terbukti siswa
senang saat diberi nomor yang dipakai di kepalanya dan bekerja sama dengan
teman kelompoknya.
3.
Rencana dengan pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai.
4.
Siswa sudah mulai terbiasa mengungkapkan gagasannya
saat bekerja kelompok dan saat
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
5.
Siswa masih belum terbiasa bertanya kepada guru tentang
materi yang belum dipahami bahkan ada siswa yang diam saja.
6.
Ada beberapa siswa tidak mau menyusun rangkuman ketika pembelajaran usai, adapun
siswa yang menyusun rangkuman yang dibuat tidak runtut.
7.
Ada beberapa siswa yang kurang paham dengan materi yang
dipelajari.
8.
Guru kurang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata.
9.
Guru kurang melibatkan siswa saat menggunakan media
pembelajaran.
Berdasarkan refleksi pada siklus 1, hal-hal yang perlu dilakukan untuk
diperbaiki dalam pembelajaran siklus 2 adalah :
1.
Dalam kegiatan pembelajaran guru lebih mengoptimalkan
penggunaan model pembelajaran Numbered
Heads Together dengan media pembelajaran.
2.
Guru lebih menunjukkan ketrampilanya dalam menggunakan
media yang berupa alat dan melibatkan peserta didik dalam menggunakan media.
3.
Guru mengaitkan materi dengan kehidupan nyata.
4.
Guru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
5.
Guru lebih mengaktifkan siswa untuk mencatat
penjelasan-penjelasan yang diberikan dan dalam membuat rangkuman.
4.1.3
Siklus II
Siklus II merupakan tindak lanjut dari kekurangan pelaksanaan siklus I.
Kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Siklus II
dilaksanakan dalam 2 pertemuan.
Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16 April 2013 dan pertemuan 2
dilaksanakan pada hari rabu tanggal 17 April 2013. kegiatan pembelajaran pada
siklus 2 ini masih sama dengan siklus 1 namun yang dibahas adalah sifat-sifat
bangun ruang.
4.1.3.1
Perencanaan Tindakan
4.1.3.1.1 Pertemuan 1
Setelah
diperoleh data pada tahap siklus I, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas V
mengenai materi pelajaran yang akan disajikan pada siklus II, alat penunjang
lain dan perbaikan yang diperlukan pada pembelajaran siklus II pertemuan 1.
Sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 persiapan
segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran yaitu:
a)
RPP mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
b)
Media pembelajaran berupa alat peraga bangun ruang.
c)
Lembar kerja siswa.
d)
Lembar observasi aktivitas pembelajaran siswa dan guru.
e)
Memberikan RPP kepada guru yang akan diteliti untuk
dipelajari.
4.1.3.1.2 Pertemuan 2
Perencanaan pembelajaran siklus II pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dari
hasil belajar dan kekurangan/ kelebihan pada pertemuan 1 maka pada perencanaan
pertemuan II, persiapan yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya:
a)
RPP mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
b)
Media pembelajaran berupa alat peraga bangun ruang
c)
Lembar kerja
siswa.
d)
Lembar observasi aktivitas pembelajaran siswa dan guru.
e)
Instrumen penilaian hasil belajar berupa tes pilihan
ganda.
f)
Memberikan RPP kepada guru yang akan diteliti untuk
dipelajari.
4.1.3.2
Pelaksanaan Tindakan
4.1.3.2.1
Pertemuan 1
a Kegiatan
Awal
Pada pertemuan 1 siklus II yang
dilaksanakan pada hari selasa tanggal 2 April 2013 pukul 07.00-08.10 guru
mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa kemudian
guru mengabsensi siswa, setelah siswa siap megikuti pembelajaran guru
memberikan apresepsi Guru bertanya jawab
dengan siswa “anak-anak apakah kalian pernah melihat kardus?, Kardus apa saja
yang pernah kalian lihat”. “ Kardus yanag pernah kalian lihat itu warnanya
apa?,apakah kalian pernah mengamati kardus yang kalian lihat itu bentuknya
seperti apa?”.
Setelah tanya
jawab dilaksanakan guru memberikan motivasi: “anak-anak kalian pasti bisa memahami materi yang kita bahas hari
ini dan kalian mendapatkan nilai yang baik”.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
b Kegiatan
Inti
1) Penjelasan materi
Guru menjelaskan materi
dengan bertanya jawab dengan siswa
tentang macam-macam bangun ruang dengan menunjukkan contoh-contoh bangun
ruang. Guru menjelaskan pengertian sisi, rusuk dan titk sudut, kemudian guru menjelaskan bagaimana mengidentifikasi
sifat-sifat yang dimiliki bangun ruang dengan contoh bangun ruang kubus.
2) Belajar kelompok (Pelaksanaan NHT Dan Media
Pembelajaran)
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok setiap kelompok beranggotakan 5
orang yang disusun secara heterogen. Siswa berkumpul dalam kelompoknya,
kemudian guru membagikan nomor kepada
setiap siswa untuk dipakai dikepalanya. Guru membagikan bangun balok, prisma tegak segitiga, prisma tegak
segi empat, lima segi empat, limas segitiga kepada setiap kelompok. Siswa mengerjakan lembar diskusi yang sudah berisi
soal tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma, balok,
prisma tegak segitiga, prisma tegak segi
empat, lima segi empat, limas segitiga. Semua siswa bekerja dengan kelompoknya masing-masing. Guru memanggil
satu nomor dari salah satu kelompok
untuk maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya tentang
sifat-sifat yang dimiliki salah satu bangun ruang yang dibahas, siswa yang
mempunyai nomor yang sama dari kelompok lain memberikan tanggapan atau
memberikan pertanyaan dan seterusnya sampai bangun datar yang dibahas selesai. Guru
menjadi
penengah saat kegiatan tanya jawab berlangsung untuk membantu menjawab atau
membenarkan jawaban dari siswa.
c Kegiatan
Penutup
Setelah pembelajaran selesai guru membimbing siswa untuk membuat
rangkuman tentang materi yang sudah dibahas. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan dari awal sampai akhir. Guru menutup
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
4.1.3.1.2.2
Pertemuan 2
a Kegiatan
awal
Pada pertemuan 2 siklus II yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 17 April 2013 pukul 07.00-08.10 guru
mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa kemudian
guru mengabsensi siswa, setelah siswa siap megikuti pembelajaran guru
memberikan apresepsi guru bertanya jawab
dengan siswa “Anak-anak pada pertemuan sebelumnya siapa yang masih ingat kita
belajar bangun ruang apa saja?. Bagaimana sifat-sifat yang dimiliki bangun
ruang tersebut?”.Setelah tanya jawab dilaksanakan guru memberikan
motivasi: “anak-anak kalian pasti
bisa memahami materi yang kita bahas hari ini dan kalian mendapatkan nilai yang
baik seperti pertemuan sebelumnya”.Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
b
Kegiatan inti
1)
Penjelasan materi
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang bagaimana mengidentifikasi
sifat-sifat yang dimiliki bangun ruang. Guru menunjuk beberapa siswa untuk
mengidentifikasi bangun ruang yang sudah dibahas minggu lalu dengan menggunakan
bangun ruang yang telah disediakan guru. Guru memberitahukan bangun datar yang
akan dipelajari.
2)
Belajar kelompok (Pelaksanaan NHT Dan Media
Pembelajaran)
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok setiap kelompok beranggotakan 5
orang yang disusun secara heterogen. Siswa berkumpul dalam kelompoknya,
kemudian guru membagikan nomor kepada
setiap siswa untuk dipakai dikepalanya. Guru membagikan bangun ruang prisma kerucut, tabung, bola kepada setiap kelompok. Siswa mengerjakan
lembar diskusi yang sudah berisi soal tentang mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang prisma, limas, kerucut, tabung, bola. Semua siswa bekerja dengan kelompoknya
masing-masing. Guru memanggil satu nomor dari salah
satu kelompok untuk maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya
tentang sifat-sifat yang dimiliki salah satu bangun ruang yang dibahas, siswa
yang mempunyai nomor yang sama dari kelompok lain memberikan tanggapan atau
memberikan pertanyaan dan seterusnya sampai bangun datar yang dibahas selesai. Guru
menjadi penengah
saat kegiatan tanya jawab berlangsung untuk membantu menjawab atau membenarkan
jawaban dari siswa.
c. Kegiatan penutup
Setelah pembelajaran selesai guru membimbing siswa untuk membuat
rangkuman tentang materi yang sudah dibahas. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan dari awal sampai akhir. Guru memberikan
tes evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
4.1.3.3
Hasil Pengamatan
4.1.3.3.1 Pertemuan 1
Hasil pengamatan observer selama pembelajaran siklus II pertemuan 1
adalah sebagai berikut :
a.
Pelaksaan pembelajaran seluruhnya sesuai dengan RPP dan
sudah runtut.
b.
Siswa terlihat antusias dan senang mengikuti pelajaran.
c.
Guru membuka dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
d.
Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
e.
Guru sudah memaksimalkan dan melibatkan siswa dalam
menggunakan media.
f.
Siswa sudah tidak malu bertanya tentang materi yang belum dipahami.
g.
Saat melakukan diskusi ada beberapa siswa yang asik bermain
sendiri.
h.
Pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya siswa sudah
terlihat berani dan percaya diri.
i.
Siswa aktif membuat rangkuman.
j.
Saat membuat kesimpulan belajar guru melibatkan siswa.
Kegiatan
observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi juga
dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka. Pada saat pembelajaran
siklus II pertemuan 1 peneliti meminta bantuan observer guru Penjaskes untuk
mengamati aktivitas mengajar guru dari awal sampai akhir dengan cara mengisi
lembar pengamatan yang telah disediakan oleh peneliti. Peneliti juga melakukan
pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dengan bantuan guru kelas 5 dan
guru Penjaskes dengan mengisi lembar aktivitas belajar siswa. Dari hasil
pengamatan dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama
pembelajaran berlangsung.
Kekurangan
dalam pertemuan 1 akan diperbaiki pada pertemuan 2.
4.1.3.3.2 Pertemuan 2
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
pada siklus II pertemuan 2 sudah berjalan dengan baik. Hasil pengamatan selama
pembelajaran siklus II pertemuan 2
adalah sebagai berikut:
a.
Pelaksaan pembelajaran seluruhnya sesuai dengan RPP dan
sudah runtut.
b.
Siswa terlihat antusias dan senang mengikuti pelajaran.
c.
Guru membuka dan menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
d.
Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
e.
Guru sudah memaksimalkan dan melibatkan siswa dalam
menggunakan media.
f.
Siswa sudah tidak malu bertanya tentang materi yang belum dipahami.
g.
Semua siswa sudah aktif berdiskusi.
h.
Pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya siswa sudah
terlihat berani dan percaya diri.
i)
Guru membuka dan menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
j)
Pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya siswa
sudah cukup baik
k)
Siswa aktif membuat rangkuman secara runtut.
l)
Saat membuat kesimpulan belajar guru melibatkan siswa.
Pada saat pembelajaran siklus II pertemuan 2 berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer Pustakawan untuk mengamati jalannya aktivitas
pembelajaran yang dilakukan guru dari awal hingga akhir pembelajaran dengan
cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Dari observasi yang
dilakukan, cara mengajar guru lebih baik dibandingkan pada pertemuan 1.
Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dilakukan oleh peneliti, guru kelas
5 dan Pusatakawan dengan mengisi lembar observasi aktivitas belajar siswa. Dari
hasil observasi tersebut siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran yang
dilakukan. Rekapitulasi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan
pembelajaransiklus II dapat dilihat di lampiran.
4.1.3.4
Refleksi
Hasil refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut:
1.
Kegiatan pembelajaran siklus II berjalan dengan baik
sesuai dengan perencanan.
2.
Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas.
3.
Siswa aktif menjawab ketika diberikan pertanyaan.
4.
Siswa aktif bekerja dengan anggota kelompok
masing-masing.
5. Guru
menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran dengan melibatkan siswa.
6. Siswa
aktif mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru.
7. Siswa
lebih tertarik pada pembelajaran terbukti siswa senang saat diberi nomor yang
dipakai di kepalanya dan bekerja sama dengan teman kelompoknya.
8. Rencana
dengan pelaksanaan pembelajaran sudah
sesuai.
9. Siswa
sudah mulai terbiasa mengungkapkan gagasannya saat bekerja kelompok dan saat mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
10. Keberanian
siswa tumbuh dalam bertanya tentang materi yang belum dipahami atau
mengeluarkan pendapat.
11. Siswa
menghargai pendapat dari kelompok lain.
12. Ada
beberpa siswa yang kurang paham dengan materi yang dipelajari.
13. Guru
dalam mengaitkan materi dengan kehidupan nyata.
14. Guru
melibatkan siswa saat menggunakan media pembelajaran.
Kekurangan yang masih ada pada siklus 2 adalah masih terdapat beberapa
siswa yang masih malu bertanya tentang materi yang belum dipahami.
4.2.
Hasil Analisis Data
4.2.1
Siklus I
Hasil tindakan pada siklus I berupa hasil belajar siswa. Pada siklus I
pertemuan 1 dan 2 guru menerapkan model pembelajaran NHT dengan media
pembelajaran. Distribusi ketuntasan
hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel
4.2
Distribusi
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Nilai
|
Frekuensi
|
Ketuntasan
|
Persentase
|
≥
62
|
19
|
Tuntas
|
95
%
|
≤
62
|
1
|
Tidak
Tuntas
|
5
%
|
Jumlah
|
20
|
|
100
%
|
Berdasarkan tabel 4.4 dapat
dilihat ketuntasan hasil belajar siswa. Dari 20 siswa terdapat 19 siswa yang
mencapai ketuntasan (95%) dan hanya 1 siswa yang belum tuntas (5%) atau belum
memenuhi KKM (62). Diagram distribusi ketuntasan hasil belajar siswa siklus I
dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2
Diagram Distribusi Ketuntasan hasil Belajar
Siswa siklus I
4.2.2
Siklus II
Hasil tindakan pada siklus II berupa hasil belajar siswa. Pada silkus II
pertemuan 1 dan 2 guru menerapkan model pembelajaran NHT dan media
pembelajaran. Dari hasil tindakan pada siklus
II dapat diketahui seluruh siswa tuntas 100% (nilai seluruh siswa mencapai KKM
sekolah 62).
4.3.
Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi tindakan di kelas 5 SDN Tukang 02 mulai dari prasiklus, siklus I, siklus II
terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar
matematika dari pra siklus hanya 12 (60%) siswa yang tuntas dan 8 (40%) siswa
tidak tuntas. Pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa (95%) yang tuntas dan 1
(5%) siswa tidak tuntas. Pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (100%) yang tuntas. Ini membuktikan bahwa
pembelajaran menggunakan model Numbered
Heads Together dan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Kenaikan hasil belajar siswa pada siklus I dan II disebakan karena
pembelajaran dilakukan menggunakan model NHT dan media pembelajaran. Model NHT
menekankan siswa untuk belajar bersama-sama dengan temanya dalam sebuah
kelompok dengan bantuan media yang berupa alat peraga. Menurut Anita Lie
(2002:14) dalam model pembelajaran NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk
saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dengan membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban dapat membantu pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari. Menurut Azhar Arsyad (Hamalik, 1986) pemakaian media pembelajaran
dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar.
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT dilakukan dengan langkah-langkah
pembagian kelompok, diskusi, menyampaikan hasil diskusi, memberikan tanggapan
dan membuat kesimpulan (Saminanto.2010:35-36). Masing-masing langkah dalam
pembelajaran model NHT melibatkan peran akif siswa. Selain menggunakan model
pembelajaran NHT menurut Azhar Arsyad (Ibrahim.192:432) penggunaan media
pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid
dan mempengaruhi semangat mereka . . . membantu memantapkan pengetahuan pada
benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Berti Muryan Susanto tahun 2011 Universitas Kristen Satya Wacana
yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Pembelajaran
Kooperatif NHT Dan Pemanfaatan Media Gambar Pada siswa kelas V Semester II SDN
Sumogawe 3 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2011/2012 dan
penelitian yang dilakukan Yeni Farida tahun 2011 Universitas Negeri Malang yang
berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model NHT (Numbered Heads
Together) Pada Siswa Kelas V SDN I Wajakkidul Kabupaten Tulunggung. Dari kedua
penelitian tersebut mengatakan bahwa penggunaan model pembelajara NHT dan media
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa penggunaan model
pembelajaran NHT dan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Matematika
siswa kelas 5 SDN Tukang 02 pada semester
2 tahun ajaran 2012/2011.