Minggu, 09 Desember 2012

MANAJEMEN KELAS


MEMBACA CERITA
KELAS 11 SEMESTER 1 SD N MANGUNSARI 01 SALATIGA







Oleh :

MUHAMAD HARIS CAHYONO   292009048
Kelas C




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2012



A.    Ulasan Teori
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen kelas merupakan tingkah laku kompleks yang digunakan oleh guru untuk memelihara suasana sehingga pembelajaran berjalan optimal mengembangkan potensi murid. Manajemen kelas diperlukan agar proses belajar mengajar dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan akan tercapai dan memberi kemudahan bagi siswa.
Manajemen kelas menurut para ahli:
1.      Menurut Suharsimi Arikunto manajemen kelas adalah usaha yang dilakukan penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
2.      Menurut sudirman manajemen kelas berarti upaya pendayagunaan potensi kelas.
3.      Menurut Muljani A. Nurhadi manajemen kelas kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah
4.       Menurut Made Pidarta manajemen kelas kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dan situasi kelas.
5.      Menurut Hadari manajemen kelas kelas adalah kemampuan guru dalam pendayagunaan pontensi kelas berupa pemberian kesempatan seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.

Dari pendapat ahli  di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan menciptakan atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang mendukung program pengajaran yaitu dengan  pengorganisasian kelas, pengaturan tempat duduk, pengaturan alat-alat pelajaran, pemeliharaan keindahan ruangan kelas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam menyiapkan manajemen kelas, seorang guru harus mampu menyiapkan dirinya dengan baik. Satu hal yang paling prinsip adalah faktor keteladanan. Tanpa keteladanan, guru tak akan mampu mengelola kelasnya dengan baik.
Adapun tujuan  umum Manajemen Kelas adalah sebagai berikut :
a)      Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b)      Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya. Dengan Manajemen Kelas, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/ perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.
c)      Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang.
Jadi, Manajemen Kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi didalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya.
Tujuan Manajemen Kelas secara khusus dibagi menjadi dua yaitu tujuan untuk siswa dan guru.

a)      Tujuan Untuk Siswa:
*       Mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung-jawab individu terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri.
*      Membantu siswa untuk mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan.
*      Membangkitkan rasa tanggung-jawab untuk melibatkan diri dalam tugas maupun pada kegiatan yang diadakan.

Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pada Manajemen Kelas adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.



b)      Tujuan Untuk Guru:

*      Untuk mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat.
*       Untuk dapat menyadari akan kebutuhan siswa dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada siswa.
*      Untuk mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang mengganggu.
*      Untuk memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku siswa yang muncul didalam kelas.

Maka dapat disimpulkan bahwa agar setiap guru mampu menguasai kelas dengan menggunakan berbagai macam pendekatan dengan menyesuaikan permasalahan yang ada, sehingga tercipta suasana yang kondusif, efektif dan efisien.

            Pengertian membaca menurut para ahli
a)      Menurut Anderson membaca adalah melafalkan lambang-lambang bahasa tulis
b)      Menurut A.S. Broto membaca adalah mengucapkan lambang bunyi.
c)      Menurut Henry Guntur Tarigan membaca adalah proses pemerolehan pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan.
d)     Menurut Poerwodarminto membaca adalah melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya.

 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Dengan  melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.
Pembelajaran membaca di SD dilaksanakan sesuai dengan pembedaan atas kelas-kelas awal dan kelas-kelas tinggi. Pelajaran membaca di kelas awal (kelas rendah) disebut pelajaran membaca permulaan, sedangkan di kelas-kelas tinggi disebut pelajaran membaca lanjut. Maka materi pembelajaran membaca SD kelas 2 adalah pembelajaran membaca permulaan yaitu pembelajaran membaca yang diajarkan sesuai dengan tingkat  perkembanganya. Siswa di beri contoh bagaimana membaca yang baik kemudian siswa menirukanya. Setelah dirasa cukup siswa membaca sendiri apabila ada kesalahan dalam membaca guru membetulkanya.
Dalam materi membaca yang harus dilakukan guru adalah mempersiapkan murid dengan mengkondisikan murid agar murid tenang dulu dan mempersiapkan perlengkapan belajarnya. Setelah semua murid telah siap mengikuti pelajaran guru memberikan apersepsi kepada siswa sebelum masuk ke materi inti yaitu membaca. Guru menjelaskan bagaimana membaca dengan baik yaitu dengan intonasi yang dan suara yang jelas. Apabila penjelasan tentang bagaimana cara membaca yang benar guru memberikan contoh bagaimana membaca yang benar. Guru membaca membaca sampai selesai kemudian guru membimbing siswa membaca. Guru membimbing dengan membacakan satu kalimat kemudian siswa menirukanya dan seterusnya sampai selesai siswa dibimbing per kalimat. Apabila ada kesalahan siswa saat membaca guru membetulkanya.
Setelah membaca dengan bimbingan guru siswa membaca sendiri sampai selesai. Apabila ada kesalahan guru membetulkanya saat siswa sudah selesai membaca.untuk mengecek apakah semua siswa sudah bisa bagaimana membaca dengan benar, guru mengecenya dengan menyuruh siswa membaca namun hanya 1 kalimat agar dapa menghemat waktu yang ada.












B.     Hasil Observasi
SK : 4. Membaca
Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.

KD :  4.1. Melengkapi cerita dengan kata yang tepat.

Tujuan:
            Siswa dapat :
§  Membaca cerita dengan intonasi yang benar dan tepat.
§  Menjawab pertanyaan tentang isi cerita.
§  Melengkapi kalimat berdasarkan cerita yang telah di baca.
§  Menyimpulkan isi cerita.
§  Menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri.

            Pelaksanaan Pembelajaran (awal –tengah-akhir):
Tahap
Pelaksanaan Riil (apa yang terjadi)
Masalah/ potensi masalah
Alternatif / Ide Penyelesaian
Pembuka
-    Guru bersama siswa berdoa bersama-sama.
-    Guru bertanya kepada siswa siapa diantara temanya yang tidak masuk.
-    Guru mengajak siswa bernyanyi  nyanyian “oh ibu dan ayah” dan “ padamu Negeri”.
-    Guru menyuruh siswa membuka buku paket bahasa halaman 45.

-    Guru dalam melakukan apersepsi tidak sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
-    Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang  akan dilaksanakan.
-    Ada beberapa siswa yang lupa membawa buku paket Bahasa Indonesia.
- Jika ingin memulai pelajaran denga menggali pengetahuan dasar siswa yaitu dengan melakukan apersepsi, kesiaapn siswa juga harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi PBM.
Contonya : “anak- anak siapa diantara kalian pernah membaca sebuah cerita?  Cerita apa saja yang pernah kalian baca? Nah pada pagi hari ini kita akan belajar membaca”.
-  Tujuan pembelajaran disampaikan sebelum masuk ke pelajaran inti agar siswa nantinya tahu tentang apa yang harus dikuasai setelah selesai kegiatan pembelajaran selesai.
Contohnya: “anak anak tujuan pembelajaran kita pada hari ini adalah ” setelah kita melaksanakan kegiatan pembelajaran diharapkan kalian dapat membaca cerita  dengan intonasi yang benar dan tepat”.
-    Menasehati siswa agar lain kali buku paketnya tidak ketinggalan lagi dengan menyuruh siswa sebelum tidur untuk mengecek bukunya.
Contohnya : “anak-anak yang tidak membawa buku paket silahkan kendompeng temanya yang membawa buku paket dan yang di dompengi juga harus iklas ya karena kita hidup saling membantu. Lain kali anak-anak jangan sampai ketinggalan lagi buku paket Bahasa Indonesianya atau buku apa saja, sebelum tidur malamnya kalian cek apakah buku yang untuk pelajaran besok pagi sudah dinawa semua.”
Inti
-    Guru memberikan contoh membaca sebuah cerita dengan intonasi yang benar kemudian siswa menirukan.
-    Guru bertanya kepada siswa berkaitan tentang cerita yang telah dibaca.
-    Guru membimbing siswa membuat kesimpulan cerita  yang telah dibaca.
-    Beberapa siswa yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali cerita yang sudah dibaca dengan bahasa mereka sendiiri.
-    Guru menjelaskan bagaimana melengkapi kalimat sesuai cerita yang telah dibaca, kemudian beberapa siswa yang ditunjuk secara acak maju ke depan kelas untuk melengkapi cerita yang belum lengkap.
-    Siswa maju melengkapi cerita yang sudah di baca dengan kalimatnya sendiri.
- Ada beberapa siswa yang asik bermain sendiri atau tidak ikut membaca cerita saat teman-teman lainya membaca cerita bersama-sama.
- Hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan dari guru.
- Siswa kebingungan cara melengkapi ceria.
- Tidak semua siswa  mau maju ke depan melengkapi cerita.

-    Guru memberikan contoh cerita yang dapat menarik perhatian siwa agar siswa menjadi antusias mengikuti pelajaran.
-    Guru menjelaskan cara melengkapi cerita disertai dengan contoh.
-    Guru menulis kalimat dalam beberapa kertas yang telah di potong dengan warna yang menarik yang kemudian potongan kertas berisi kalimat itu ditempelkan dalam cerita yang belum lengkap.
-    Guru memberikan hadiah kepada anak yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar, misalnya diberi  permen atau dipuji dengan memberikan tepuk tangan.

Penutup
-    Siswa mengerjakan soal evaluasi.
-    Guru bersama siswa mencocokkan hasil evaluasi yang dikerjakan oleh siswa (pekerjaa siswa ditukarka  dengan teman sebangkunya)
-    Guru memberikan PR kepada siswa.
-  Ada beberapa siswa yang saat mengerjakan evaluasi mencontek pekerjaan temanya.
-  Banyak siswa bingung saat mencocokkan evaluasi yang telah dikerjakan.
-  Guru tidak melakukan refleksi dan kesimpulan tentang materi pelajaran yang dibahas.
-  Terjadi kesenjangan bagi siswa yang kurang saat PR yang diberikan kepada semua siswa sama.
-    Menasihati dan memberikan pemahaman kepada siswa apabila mengerjakan evaluasi harus dikerjakan sendiri karena untuk mengukur penguasaan materi yang sudah diajarkan guru kepada mereka.
Contohnya: “ anak-anak tolong kalian mengerjakan soal yang bapak berikan dikerjakan sendiri-sendiri ya jangan mencontekpekerjaan  teman kalian karena ini untuk mengukur apakah kalian tadi saat bapak menerangkan memperhatikan atau tidak, ini juga untuk melatih kejujuran kalian. Anak anak lebih bangga mana mendapatkan nilai 80 mengerjakan sendiri atau mendapat nilai 100 hasil mencontek? “.
-    Menjelaskan bagaimana mencocokkan evaluasi agar anak tidak bingung lagi apabila benar harus diapakan dan salah harus diapakan.
 Contohnya :”Anak-anak jawaban no 1 adalah memancing, anak anak lihat apakah jawaban kalian benar atau tidak apabila benar kalian diamkan dan apabila salah kalian silang ya!”.
-    Guru harus melakukan refleksi dan kesimpulan materi pelajaran yang sudah dibahas agar siswa menjadi lebih paham dan tau apa yang didapat dari materi yang sudah dipelajari.
Contohnya:”Anak-anak apa yang kalian dapatkan dari awal pelajaran sampai dengan akhir pelajaran ini?iya benar tadi kita sudah belajar bagaimana membaca dengan benar, menjawab isi cerita, melengkapi cerita,menyimpulkan cerita menceritakakn kembali dengan bahasa sendiri.Terus kesimpulan pada hari ini adalah membaca yang baik adalah membaca dengan suara yang jelas dan intonasi yang benar”.
-    Memberikan PR  sesuai dengan kemapuan siswa, harus dibedakan antara siswa yang berkemampuan lebih(pintar) dengan siswa yang berkemampuan kurang.
-    Contohnya :” Anak-anak bapak akan memberikan PR kepada kalian, yang tadi mendapatkan nilai di bawah 70 mengerjakan soal yang A dan yang mendapatkan nilai di atas 70 mengerjakan soal yang B.”

Kegiatan Siswa:
Jenis Aktivitas yang dilakukan
Masalah yang timbul/ potensi masalah
Alternative / Ide penyelesaian
Membaca cerita dengan bersama sama sesuai contoh dari dari guru
Ada beberapa siswa yang bosan tidak ikut membaca dan asik bermain sendiri.
Mencari cerita yang menarik yang membuat siswa antusias belaljar.
Mencari cerita di buku perpustaan atau di internet.
Menjawab pertanyaan tentang isi cerita yang dilontarkan guru
Banyak siswa yang tidak bisa menjawab karena tidak memperhatikan.
Menjelaskan materi dengan memberikan sebuah contoh.
Melengkapi cerita dengan kalimat sendiri
Banyak anak-anak kebingungan saat melengkapi cerita dengan kalimat sendiri.
Menjelaskan bagaimana melengkapi kalimat dengan memilih kalimat yang disediakan kemudian menggunakan kaliat sendiri.
Contohnya:” Anak-anak begini cara melengkapi cerita dengan kalimat sendiri.Kalian kira-kira apakah kaliaat kalian pas saat kalian letakkan apada cerita yang belum lengkap”.
Menyimpulkan
Anak-anak kebingungan bagaimana membuat kesimpulan dari cerita yang sudah dibaca.
Guru menjelaskan bagaimana membuat kesimpulan dari cerita yang sudah dibaca.
Contohnya:” Anak-anak dalam membuat kesimpulan dari cerita yang kita baca sebenarnya mudah kalian tinggal memperhatikan beberapa kalimat yang penting dari cerita yang telah kalian baca.”
Siswa maju ke depan untuk melengkapi kalimat yang belum lengkap
Ada beberapa anak yang takut maju ke depan
Guru menasihati siswa agar menjadi anak yang pemberani
Contohnya: “ Ayo Vigar jangan takut untuk maju ke depan salah tidak apa- apa yang penting Vigar berani maju ke depan bapak sudah member nilai tambahan kepda Vigar”.
Mengerjakan soal evaluasi
Ada beberapa siswa yang mencontek pekerjaan temanya
Guru memberikan  nasihat apabila mengerjakan soal harus dikerjakan sendiri-sendiri karena itu unutk mengukur kemampuan mereka.
Contohnya:“ anak-anak tolong kalian mengerjakan soal yang bapak berikan dikerjakan sendiri-sendiri ya jangan mencontekpekerjaan  teman kalian karena ini untuk mengukur apakah kalian tadi saat bapak menerangkan memperhatikan atau tidak, ini juga untuk melatih kejujuran kalian. Anak anak lebih bangga mana mendapatkan nilai 80 mengerjakan sendiri atau mendapat nilai 100 hasil mencontek? “.


Keadaan Kelas, Alat, Media, Fasilitas:
Ketersediaan fasilitas kelas dan media
Masalah yang timbul/ potensi masalah
Alternative / Ide penyelesaian
Keadaan kelas khususnya tempat duduk tertata rapi.
Terlalu banyak siswa yaitu 43 siswa yang mengakibatkan tempat duduk siswa terlalu dekat sehingga belajarpun menjadi kurang nyaman.
Sebelum pelajaran dimulai  mengatur tempat duduk siswa agar tidak terlalu dekat supaya siswa dapat belajar dengan nyaman atau mungkin siswa dapat diajak keluar kelas.
Alat yang digunakan  dalam kegiatan belajar adalah sebuah teks cerita dan LKS.
Terkadang teks cerita yang digunakan tidak sesuai dengan perkembangan siswa.
LKS brisi materi yang sangat minm
Guru seharusnya menggunakan teks cerita yang sesuai dengan perkembangan siswa’ misalnya cerita-cerita anak.
Guru mrncari buku atau referensi lain yang dapat menunjang pembelajaran.
Media yang ada di kelas memadai untuk kegiatan KBM.
Tidak semua media bisa digunakan untuk semua mata pelajaran.
Guru harus menggunakan dan memilih media yang tepat dalam kegiatan KBM  atau membuat media yang sesuai ddengan materi yang diajarkan.
Fasilitas di kelas lengkap mulai dari gedung, buku-buku dll.
Masalah yang timbul dari segi gedung adalah ruang kelas untuk menampung siswa yang berjumlah 43 terelalu sempit sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman untuk belajar.
Anak diajak belajar di luar kelas.

Guru:
Sikap, Sifat, Bahasa, Perilaku guru di kelas
Masalah yang timbul/ potensi masalah
Alternative / Ide penyelesaian
-    Sikap guru : Terkadang guru tanpa sadar duduk di atas meja.
-    Siswa meniru apa yang dilakukan gurunya saat duduk diatas meja saat gurunya tidak mengetahui.
-    Seharusnya guru memberikan contoh yang baik dengan duduk dikursi agar siswa bisa tahu dan mengerti kalau duduk yang baik dan sopan itu di kursi.
-    Sifat guru keras terkadang saat ada siswa yang tidak bisa menjawap pertanyaan yang dilontarkan guru memarahi atau menekan-nekan kepala siswa dengan tanganya.

Siswa menjadi takut apabila tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru karena akan dimarahi atau ditekan kepalanya sehingga akan menimbulkan trauma untuk siswa.
Guru mrmbimbing siswa yang tidak bisa menjawap pertanyaan harus dibimbing dan diarahkan dengan sabar agar nantinya bisa menjaawab pertanyaan bukan memarahi atau bermain fisik yang nantinya malah akan menimbulkan trauma bagi siswa.
-    Guru mengggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan EYD, terkadang malah dicampur dengan bahasa jawa.

-    Siswa yang tidak bisa berbahasa jawa terkadang bingung dan tidak mengerti apa yang diucapkan oleh guru.
- Guru menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan tidak dicampur-campur dengan bahasa Jawa agar siswa tidak bingung dan mengerti apa yang diucapkan oleh guru.
-     Perilaku: Guru membeda-bedakan muridnya (guru mempunyai cucu yang menjadi muridnya dia sangat membedakan dengan murid lainya).
-    Ada rasa iri dari murid-murid yang lain terhadap cucu guru .
-    Guru tidak membeda-bedakan muridnya walaupun itu cucunya sendiri guru harus dapat adil dengan murid-muridnya.
           
Siswa:
Keadaan siswa
Masalah yang timbul/ potensi masalah
Alternative / Ide penyelesaian
Siswa terlalu banyak
Sulit memberikan perhatian yang penuh terhadap semua siswa.
Guru harus pandai-pandai  dalam memberikan perhatian kepada semua siswa agar semua siswa merasa diperhatikan  sehingga menjadi semangat dalam belajar.
Terkadang beberapa siswa gaduh
Mengganggu teman-temanya yang sedang serius belajar dan tadinya yang temanya yang tadi tidak gaduh malah ikut-ikutan gaduh.
Guru menegur dengan baik siswa yang gaduh  dan memberikan nasihat kalau di sekolah adalah ttempat belaja apabila ingin bermain ada waktunya saat istirahat.

Sumber belajar:
Keragaman  penyediaan sumber  otentik
Masalah yang timbul/ potensi masalah
Alternative / Ide penyelesaian
Guru menggunakan cerita yang berasal dari sebuah surat kabar
Anak dalam dalam memahami apa isi cerita mengalami kesulitan karena bahasa yang digunakan terlalu tinggi  untuk murid kelas 2.
Guru menggunakan cerita yang menark dan sesuai dengan perkembangan siswa.

Penilaian:
Jenis penilaian yang dilakukan
Masalah yang timbul/ potensi masalah
Alternative / Ide penyelesaian
Jenis penilaian yang dilakukan guru hanya penilaian evaluasi
Guru tidak menilai proses kegiatan belajar siswa yaitu bagaimana keakitifan, perilaku dan kemampuan siswa dalam membaca
Guru menilai proses siswa dari cara membaca, keaktifan, kesopanan dan lainya tidak hanya dengan evaluasi saja.


C.    Halaman Simpulan, Saran dan Refleksi.
            Simpulan
Agar  dalam pembelaran bahasa Indonesia dapat berjalan dengan baik yaitu siswa antusias memperhatikan dan hasil belajarnyapun tinggi sebenarrnya tergantung dari kreatifitas guru dalam menyampaikan materi dan memilih media  yang sesuai denganmateri dan perkembangan siswa. Dalam pelajaran membaca apabila guru bisa menyampaikan materi dengan menarik dan menampilkan media sebuah cerita yang menarik pula pastinya siswa akan antusias mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir. Sebaliknya apabila pelajaran monoton dan membosakan siswa akan mencaeri kesibukan sendiri entah bermain atau berbicara dengan temanya.
            Saran
Sebagai calon guru sebaiknya kita membekali diri dengan ilmu yang sebanyak-banyaknya. Agar nantinya kita saat terjun di duniakerja dapat mengajar dengan baik yaitu dapat menyampaikan materi dengan menarik dan menggunakan materi yang menarik pula.apabila siswa tertari dengan materi yang kita sampaikan dapat dipastikan hasil belajar siswa akan baik.
 Harapan
Sebagai seorang calon guru saya berharap nantinya apabila menjadi guru saya ingin menjadi guru yang selalu dapat menciptakan suasana menyenangkan saat kegiatan pembelajaran namun tetap fokus pada pelajaran sehingga siswa tidak bosan saat belajar dengan saya.
Impian
            Pendidikan di sekolah sebenarnya tidak hanya mendidik siswa dalam akademik saja. Impian saya sebagai seorang seorang guru saya ingin anak didik saya menjadi anak didik yang tidak hanya berpretasi dalam hal akademik namun berprestasi dalam tingkah laku (sopan santun).
Usaha
            Sebagai seorang  calon guru  yang ingin mempunyai anak didik yang berprestasi adalah dimulai dari  hal yang sangat mendasar yaitu dengan kuliah dan belajar dengan  sungguh-sungguh agar mendapatkan ilmu yang memadai untuk menjadi guru. Mana mungkin anak didik saya akan  maju dan pintar apabila saya tidak mempunyai keahlian dan kemampuan yang memadai.
D.    Sumber
Guru kelas 2 SD N Mangunsari 01