MEMBACA
CERITA
KELAS
11 SEMESTER 1 SD N MANGUNSARI 01 SALATIGA
Oleh :
MUHAMAD HARIS
CAHYONO 292009048
Kelas C
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
2012
A.
Ulasan Teori
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen kelas merupakan tingkah laku kompleks yang
digunakan oleh guru untuk memelihara suasana sehingga pembelajaran berjalan
optimal mengembangkan potensi murid. Manajemen kelas
diperlukan agar proses belajar mengajar dapat dilakukan secara maksimal
sehingga tujuan akan tercapai dan memberi kemudahan bagi siswa.
Manajemen
kelas menurut para ahli:
1. Menurut
Suharsimi Arikunto manajemen kelas adalah usaha yang dilakukan penanggung jawab
kegiatan pembelajaran dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
2. Menurut
sudirman manajemen kelas berarti upaya pendayagunaan potensi kelas.
3. Menurut
Muljani A. Nurhadi manajemen kelas kelas merupakan upaya mengelola siswa di
kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi)
kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan
mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam
proses pendidikan di sekolah
4. Menurut Made Pidarta manajemen kelas kelas
adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dan
situasi kelas.
5. Menurut
Hadari manajemen kelas kelas adalah kemampuan guru dalam pendayagunaan pontensi
kelas berupa pemberian kesempatan seluas-luasnya pada setiap personal untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana
yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.
Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas
dengan menciptakan atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang
mendukung program pengajaran yaitu dengan
pengorganisasian kelas, pengaturan tempat duduk, pengaturan
alat-alat pelajaran, pemeliharaan
keindahan ruangan kelas untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam
menyiapkan manajemen kelas, seorang guru harus mampu menyiapkan dirinya dengan
baik. Satu hal yang paling prinsip adalah faktor keteladanan. Tanpa
keteladanan, guru tak akan mampu mengelola kelasnya dengan baik.
Adapun
tujuan umum Manajemen Kelas adalah
sebagai berikut :
a) Agar
pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
b) Untuk
memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya.
Dengan Manajemen Kelas, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/
perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.
c) Untuk
memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk dibicarakan
dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang.
Jadi, Manajemen Kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi didalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya.
Jadi, Manajemen Kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi didalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya.
Tujuan
Manajemen Kelas secara khusus dibagi menjadi dua yaitu tujuan untuk siswa dan
guru.
a) Tujuan
Untuk Siswa:
Mendorong siswa untuk mengembangkan
tanggung-jawab individu terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol
diri sendiri.
Membantu siswa untuk mengetahui tingkah
laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan memahami bahwa teguran guru
merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan.
Membangkitkan rasa tanggung-jawab untuk
melibatkan diri dalam tugas maupun pada kegiatan yang diadakan.
Maka
dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pada Manajemen Kelas adalah agar setiap
anak dikelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga segera tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.
b) Tujuan
Untuk Guru:
Untuk mengembangkan pemahaman dalam
penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat.
Untuk dapat menyadari akan kebutuhan siswa dan
memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada siswa.
Untuk mempelajari bagaimana merespon
secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang mengganggu.
Untuk memiliki strategi remedial yang
lebih komprehensif yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah
laku siswa yang muncul didalam kelas.
Maka
dapat disimpulkan bahwa agar setiap guru mampu menguasai kelas dengan
menggunakan berbagai macam pendekatan dengan menyesuaikan permasalahan yang
ada, sehingga tercipta suasana yang kondusif, efektif dan efisien.
Pengertian membaca menurut para ahli
a)
Menurut Anderson membaca adalah melafalkan lambang-lambang bahasa
tulis
b)
Menurut A.S. Broto membaca adalah mengucapkan lambang bunyi.
c)
Menurut Henry Guntur Tarigan membaca adalah proses pemerolehan
pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan.
d) Menurut Poerwodarminto
membaca adalah melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin
mengetahui isinya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Dengan
melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.
Pembelajaran
membaca di SD dilaksanakan sesuai dengan pembedaan atas kelas-kelas awal dan
kelas-kelas tinggi. Pelajaran membaca di kelas awal (kelas rendah) disebut
pelajaran membaca permulaan, sedangkan di kelas-kelas tinggi disebut pelajaran
membaca lanjut. Maka materi pembelajaran membaca SD kelas 2 adalah pembelajaran
membaca permulaan yaitu pembelajaran membaca yang diajarkan sesuai dengan
tingkat perkembanganya. Siswa di beri
contoh bagaimana membaca yang baik kemudian siswa menirukanya. Setelah dirasa
cukup siswa membaca sendiri apabila ada kesalahan dalam membaca guru
membetulkanya.
Dalam materi
membaca yang harus dilakukan guru adalah mempersiapkan murid dengan
mengkondisikan murid agar murid tenang dulu dan mempersiapkan perlengkapan
belajarnya. Setelah semua murid telah siap mengikuti pelajaran guru memberikan
apersepsi kepada siswa sebelum masuk ke materi inti yaitu membaca. Guru
menjelaskan bagaimana membaca dengan baik yaitu dengan intonasi yang dan suara
yang jelas. Apabila penjelasan tentang bagaimana cara membaca yang benar guru
memberikan contoh bagaimana membaca yang benar. Guru membaca membaca sampai
selesai kemudian guru membimbing siswa membaca. Guru membimbing dengan
membacakan satu kalimat kemudian siswa menirukanya dan seterusnya sampai
selesai siswa dibimbing per kalimat. Apabila ada kesalahan siswa saat membaca
guru membetulkanya.
Setelah membaca
dengan bimbingan guru siswa membaca sendiri sampai selesai. Apabila ada
kesalahan guru membetulkanya saat siswa sudah selesai membaca.untuk mengecek
apakah semua siswa sudah bisa bagaimana membaca dengan benar, guru mengecenya
dengan menyuruh siswa membaca namun hanya 1 kalimat agar dapa menghemat waktu
yang ada.
B. Hasil
Observasi
SK : 4. Membaca
Memahami
teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
KD : 4.1. Melengkapi cerita dengan kata yang
tepat.
Tujuan:
Siswa dapat :
§ Membaca cerita dengan intonasi yang benar dan tepat.
§ Menjawab pertanyaan tentang isi cerita.
§ Melengkapi kalimat berdasarkan cerita yang telah di baca.
§ Menyimpulkan isi cerita.
§ Menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri.
Pelaksanaan Pembelajaran (awal
–tengah-akhir):
Tahap
|
Pelaksanaan
Riil (apa yang terjadi)
|
Masalah/
potensi masalah
|
Alternatif /
Ide Penyelesaian
|
Pembuka
|
-
Guru bersama siswa berdoa
bersama-sama.
-
Guru bertanya kepada siswa siapa
diantara temanya yang tidak masuk.
-
Guru mengajak siswa
bernyanyi nyanyian “oh ibu dan ayah”
dan “ padamu Negeri”.
-
Guru menyuruh siswa membuka buku
paket bahasa halaman 45.
|
-
Guru dalam melakukan apersepsi
tidak sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
-
Guru tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
-
Ada beberapa siswa yang lupa
membawa buku paket Bahasa Indonesia.
|
-
Jika ingin memulai pelajaran
denga menggali pengetahuan dasar siswa yaitu dengan melakukan apersepsi, kesiaapn
siswa juga harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi PBM.
Contonya : “anak- anak siapa diantara kalian pernah
membaca sebuah cerita? Cerita apa saja
yang pernah kalian baca? Nah pada pagi hari ini kita akan belajar membaca”.
-
Tujuan pembelajaran disampaikan sebelum
masuk ke pelajaran inti agar siswa nantinya tahu tentang apa yang harus
dikuasai setelah selesai kegiatan pembelajaran selesai.
Contohnya: “anak anak tujuan pembelajaran kita pada
hari ini adalah ” setelah kita melaksanakan kegiatan pembelajaran diharapkan
kalian dapat membaca cerita dengan
intonasi yang benar dan tepat”.
-
Menasehati siswa agar lain kali
buku paketnya tidak ketinggalan lagi dengan menyuruh siswa sebelum tidur
untuk mengecek bukunya.
Contohnya
: “anak-anak yang tidak membawa buku
paket silahkan kendompeng temanya yang membawa buku paket dan yang di
dompengi juga harus iklas ya karena kita hidup saling membantu. Lain kali
anak-anak jangan sampai ketinggalan lagi buku paket Bahasa Indonesianya atau buku apa saja, sebelum tidur malamnya
kalian cek apakah buku yang untuk pelajaran besok pagi sudah dinawa semua.”
|
Inti
|
-
Guru memberikan contoh membaca
sebuah cerita dengan intonasi yang benar kemudian siswa menirukan.
-
Guru bertanya kepada siswa
berkaitan tentang cerita yang telah dibaca.
-
Guru membimbing siswa membuat
kesimpulan cerita yang telah dibaca.
-
Beberapa siswa yang ditunjuk maju
ke depan kelas untuk menceritakan kembali cerita yang sudah dibaca dengan
bahasa mereka sendiiri.
-
Guru menjelaskan bagaimana melengkapi
kalimat sesuai cerita yang telah dibaca, kemudian beberapa siswa yang
ditunjuk secara acak maju ke depan kelas untuk melengkapi cerita yang belum
lengkap.
-
Siswa maju melengkapi cerita yang
sudah di baca dengan kalimatnya sendiri.
|
-
Ada beberapa siswa yang asik
bermain sendiri atau tidak ikut membaca cerita saat teman-teman lainya
membaca cerita bersama-sama.
-
Hanya beberapa siswa yang mau
menjawab pertanyaan dari guru.
-
Siswa kebingungan cara melengkapi
ceria.
-
Tidak semua siswa mau maju ke depan melengkapi cerita.
|
- Guru
memberikan contoh cerita yang dapat menarik perhatian siwa agar siswa menjadi
antusias mengikuti pelajaran.
- Guru
menjelaskan cara melengkapi cerita disertai dengan contoh.
-
Guru menulis kalimat dalam
beberapa kertas yang telah di potong dengan warna yang menarik yang kemudian
potongan kertas berisi kalimat itu ditempelkan dalam cerita yang belum
lengkap.
- Guru
memberikan hadiah kepada anak yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan
benar, misalnya diberi permen atau
dipuji dengan memberikan tepuk tangan.
|
Penutup
|
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
-
Guru bersama siswa mencocokkan
hasil evaluasi yang dikerjakan oleh siswa (pekerjaa siswa ditukarka dengan teman sebangkunya)
-
Guru memberikan PR kepada siswa.
|
- Ada
beberapa siswa yang saat mengerjakan evaluasi mencontek pekerjaan temanya.
- Banyak
siswa bingung saat mencocokkan evaluasi yang telah dikerjakan.
- Guru
tidak melakukan refleksi dan kesimpulan tentang materi pelajaran yang
dibahas.
- Terjadi
kesenjangan bagi siswa yang kurang saat PR yang diberikan kepada semua siswa
sama.
|
- Menasihati
dan memberikan pemahaman kepada siswa apabila mengerjakan evaluasi harus
dikerjakan sendiri karena untuk mengukur penguasaan materi yang sudah
diajarkan guru kepada mereka.
Contohnya: “ anak-anak tolong kalian mengerjakan
soal yang bapak berikan dikerjakan sendiri-sendiri ya jangan
mencontekpekerjaan teman kalian karena
ini untuk mengukur apakah kalian tadi saat bapak menerangkan memperhatikan atau
tidak, ini juga untuk melatih kejujuran kalian. Anak anak lebih bangga mana
mendapatkan nilai 80 mengerjakan sendiri atau mendapat nilai 100 hasil
mencontek? “.
- Menjelaskan
bagaimana mencocokkan evaluasi agar anak tidak bingung lagi apabila benar
harus diapakan dan salah harus diapakan.
Contohnya :”Anak-anak jawaban no 1 adalah memancing, anak anak lihat apakah
jawaban kalian benar atau tidak apabila benar kalian diamkan dan apabila
salah kalian silang ya!”.
- Guru
harus melakukan refleksi dan kesimpulan materi pelajaran yang sudah dibahas
agar siswa menjadi lebih paham dan tau apa yang didapat dari materi yang
sudah dipelajari.
Contohnya:”Anak-anak apa yang kalian dapatkan dari
awal pelajaran sampai dengan akhir pelajaran ini?iya benar tadi kita sudah
belajar bagaimana membaca dengan benar, menjawab isi cerita, melengkapi
cerita,menyimpulkan cerita menceritakakn kembali dengan bahasa sendiri.Terus
kesimpulan pada hari ini adalah membaca yang baik adalah membaca dengan suara
yang jelas dan intonasi yang benar”.
- Memberikan
PR sesuai dengan kemapuan siswa, harus
dibedakan antara siswa yang berkemampuan lebih(pintar) dengan siswa yang
berkemampuan kurang.
- Contohnya
:” Anak-anak bapak akan memberikan PR
kepada kalian, yang tadi mendapatkan nilai di bawah 70 mengerjakan soal yang
A dan yang mendapatkan nilai di atas 70 mengerjakan soal yang B.”
|
Kegiatan
Siswa:
Jenis
Aktivitas yang dilakukan
|
Masalah yang
timbul/ potensi masalah
|
Alternative
/ Ide penyelesaian
|
Membaca cerita dengan bersama sama
sesuai contoh dari dari guru
|
Ada beberapa siswa yang bosan tidak
ikut membaca dan asik bermain sendiri.
|
Mencari cerita yang menarik yang
membuat siswa antusias belaljar.
Mencari cerita di buku perpustaan atau
di internet.
|
Menjawab pertanyaan tentang isi cerita
yang dilontarkan guru
|
Banyak siswa yang tidak bisa menjawab
karena tidak memperhatikan.
|
Menjelaskan materi dengan memberikan
sebuah contoh.
|
Melengkapi cerita dengan kalimat
sendiri
|
Banyak anak-anak kebingungan saat
melengkapi cerita dengan kalimat sendiri.
|
Menjelaskan bagaimana melengkapi
kalimat dengan memilih kalimat yang disediakan kemudian menggunakan kaliat
sendiri.
Contohnya:” Anak-anak begini cara melengkapi cerita dengan kalimat sendiri.Kalian
kira-kira apakah kaliaat kalian pas saat kalian letakkan apada cerita yang
belum lengkap”.
|
Menyimpulkan
|
Anak-anak kebingungan bagaimana
membuat kesimpulan dari cerita yang sudah dibaca.
|
Guru menjelaskan bagaimana membuat
kesimpulan dari cerita yang sudah dibaca.
Contohnya:” Anak-anak dalam membuat kesimpulan dari cerita yang kita baca
sebenarnya mudah kalian tinggal memperhatikan beberapa kalimat yang penting
dari cerita yang telah kalian baca.”
|
Siswa maju ke depan untuk melengkapi
kalimat yang belum lengkap
|
Ada beberapa anak yang takut maju ke
depan
|
Guru menasihati siswa agar menjadi
anak yang pemberani
Contohnya: “ Ayo Vigar jangan takut untuk maju ke depan salah tidak apa- apa
yang penting Vigar berani maju ke depan bapak sudah member nilai tambahan
kepda Vigar”.
|
Mengerjakan soal evaluasi
|
Ada beberapa siswa yang mencontek
pekerjaan temanya
|
Guru memberikan nasihat apabila mengerjakan soal harus
dikerjakan sendiri-sendiri karena itu unutk mengukur kemampuan mereka.
Contohnya:“
anak-anak tolong kalian mengerjakan soal yang bapak berikan dikerjakan
sendiri-sendiri ya jangan mencontekpekerjaan
teman kalian karena ini untuk mengukur apakah kalian tadi saat bapak
menerangkan memperhatikan atau tidak, ini juga untuk melatih kejujuran
kalian. Anak anak lebih bangga mana mendapatkan nilai 80 mengerjakan sendiri
atau mendapat nilai 100 hasil mencontek? “.
|
Keadaan
Kelas, Alat, Media, Fasilitas:
Ketersediaan
fasilitas kelas dan media
|
Masalah yang
timbul/ potensi masalah
|
Alternative
/ Ide penyelesaian
|
Keadaan kelas khususnya tempat duduk
tertata rapi.
|
Terlalu banyak siswa yaitu 43 siswa
yang mengakibatkan tempat duduk siswa terlalu dekat sehingga belajarpun
menjadi kurang nyaman.
|
Sebelum pelajaran dimulai mengatur tempat duduk siswa agar tidak
terlalu dekat supaya siswa dapat belajar dengan nyaman atau mungkin siswa
dapat diajak keluar kelas.
|
Alat yang digunakan dalam kegiatan belajar adalah sebuah teks
cerita dan LKS.
|
Terkadang teks cerita yang digunakan
tidak sesuai dengan perkembangan siswa.
LKS brisi materi yang sangat minm
|
Guru seharusnya menggunakan teks
cerita yang sesuai dengan perkembangan siswa’ misalnya cerita-cerita anak.
Guru mrncari buku atau referensi lain
yang dapat menunjang pembelajaran.
|
Media yang ada di kelas memadai untuk
kegiatan KBM.
|
Tidak semua media bisa digunakan untuk
semua mata pelajaran.
|
Guru harus menggunakan dan memilih
media yang tepat dalam kegiatan KBM atau membuat media yang sesuai ddengan
materi yang diajarkan.
|
Fasilitas di kelas lengkap mulai dari
gedung, buku-buku dll.
|
Masalah yang timbul dari segi gedung adalah
ruang kelas untuk menampung siswa yang berjumlah 43 terelalu sempit sehingga
menimbulkan rasa yang tidak nyaman untuk belajar.
|
Anak diajak belajar di luar kelas.
|
Guru:
Sikap,
Sifat, Bahasa, Perilaku guru di kelas
|
Masalah yang
timbul/ potensi masalah
|
Alternative
/ Ide penyelesaian
|
- Sikap
guru : Terkadang guru tanpa sadar duduk di atas meja.
|
-
Siswa meniru apa yang dilakukan
gurunya saat duduk diatas meja saat gurunya tidak mengetahui.
|
-
Seharusnya guru memberikan contoh
yang baik dengan duduk dikursi agar siswa bisa tahu dan mengerti kalau duduk
yang baik dan sopan itu di kursi.
|
- Sifat
guru keras terkadang saat ada siswa yang tidak bisa menjawap pertanyaan yang
dilontarkan guru memarahi atau menekan-nekan kepala siswa dengan tanganya.
|
Siswa menjadi takut apabila tidak bisa
menjawab pertanyaan dari guru karena akan dimarahi atau ditekan kepalanya
sehingga akan menimbulkan trauma untuk siswa.
|
Guru mrmbimbing siswa yang tidak bisa
menjawap pertanyaan harus dibimbing dan diarahkan dengan sabar agar nantinya
bisa menjaawab pertanyaan bukan memarahi atau bermain fisik yang nantinya
malah akan menimbulkan trauma bagi siswa.
|
- Guru
mengggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan EYD, terkadang malah dicampur
dengan bahasa jawa.
|
-
Siswa yang tidak bisa berbahasa
jawa terkadang bingung dan tidak mengerti apa yang diucapkan oleh guru.
|
-
Guru menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan tidak dicampur-campur dengan bahasa Jawa agar siswa tidak
bingung dan mengerti apa yang diucapkan oleh guru.
|
- Perilaku: Guru membeda-bedakan muridnya
(guru mempunyai cucu yang menjadi muridnya dia sangat membedakan dengan murid
lainya).
|
-
Ada rasa iri dari murid-murid
yang lain terhadap cucu guru .
|
-
Guru tidak membeda-bedakan
muridnya walaupun itu cucunya sendiri guru harus dapat adil dengan
murid-muridnya.
|
Siswa:
Keadaan
siswa
|
Masalah yang
timbul/ potensi masalah
|
Alternative
/ Ide penyelesaian
|
Siswa terlalu banyak
|
Sulit memberikan perhatian yang penuh
terhadap semua siswa.
|
Guru harus pandai-pandai dalam memberikan perhatian kepada semua
siswa agar semua siswa merasa diperhatikan
sehingga menjadi semangat dalam belajar.
|
Terkadang beberapa siswa gaduh
|
Mengganggu teman-temanya yang sedang
serius belajar dan tadinya yang temanya yang tadi tidak gaduh malah
ikut-ikutan gaduh.
|
Guru menegur dengan baik siswa yang
gaduh dan memberikan nasihat kalau di
sekolah adalah ttempat belaja apabila ingin bermain ada waktunya saat
istirahat.
|
Sumber
belajar:
Keragaman penyediaan sumber otentik
|
Masalah yang
timbul/ potensi masalah
|
Alternative
/ Ide penyelesaian
|
Guru menggunakan cerita yang berasal
dari sebuah surat kabar
|
Anak dalam dalam memahami apa isi
cerita mengalami kesulitan karena bahasa yang digunakan terlalu tinggi untuk murid kelas 2.
|
Guru menggunakan cerita yang menark
dan sesuai dengan perkembangan siswa.
|
Penilaian:
Jenis
penilaian yang dilakukan
|
Masalah yang
timbul/ potensi masalah
|
Alternative
/ Ide penyelesaian
|
Jenis penilaian yang dilakukan guru
hanya penilaian evaluasi
|
Guru tidak menilai proses kegiatan
belajar siswa yaitu bagaimana keakitifan, perilaku dan kemampuan siswa dalam
membaca
|
Guru menilai proses siswa dari cara
membaca, keaktifan, kesopanan dan lainya tidak hanya dengan evaluasi saja.
|
C. Halaman
Simpulan, Saran dan Refleksi.
Simpulan
Agar
dalam pembelaran bahasa Indonesia dapat
berjalan dengan baik yaitu siswa antusias memperhatikan dan hasil belajarnyapun
tinggi sebenarrnya tergantung dari kreatifitas guru dalam menyampaikan materi
dan memilih media yang sesuai
denganmateri dan perkembangan siswa. Dalam pelajaran membaca apabila guru bisa
menyampaikan materi dengan menarik dan menampilkan media sebuah cerita yang
menarik pula pastinya siswa akan antusias mengikuti pelajaran dari awal sampai
akhir. Sebaliknya apabila pelajaran monoton dan membosakan siswa akan mencaeri
kesibukan sendiri entah bermain atau berbicara dengan temanya.
Saran
Sebagai
calon guru sebaiknya kita membekali diri dengan ilmu yang sebanyak-banyaknya.
Agar nantinya kita saat terjun di duniakerja dapat mengajar dengan baik yaitu
dapat menyampaikan materi dengan menarik dan menggunakan materi yang menarik
pula.apabila siswa tertari dengan materi yang kita sampaikan dapat dipastikan
hasil belajar siswa akan baik.
Harapan
Sebagai
seorang calon guru saya berharap nantinya apabila menjadi guru saya ingin
menjadi guru yang selalu dapat menciptakan suasana menyenangkan saat kegiatan
pembelajaran namun tetap fokus pada pelajaran sehingga siswa tidak bosan saat
belajar dengan saya.
Impian
Pendidikan di sekolah sebenarnya
tidak hanya mendidik siswa dalam akademik saja. Impian saya sebagai seorang
seorang guru saya ingin anak didik saya menjadi anak didik yang tidak hanya
berpretasi dalam hal akademik namun berprestasi dalam tingkah laku (sopan
santun).
Usaha
Sebagai seorang calon guru yang ingin mempunyai anak didik yang
berprestasi adalah dimulai dari hal yang
sangat mendasar yaitu dengan kuliah dan belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan ilmu yang
memadai untuk menjadi guru. Mana mungkin anak didik saya akan maju dan pintar apabila saya tidak mempunyai
keahlian dan kemampuan yang memadai.
D. Sumber
Guru
kelas 2 SD N Mangunsari 01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar